Mercedes Benz Indonesia (MBI) hanya bisa memajang sebentar koleksi terbarunya yaitu SLK 350 dan CLS 63 AMG yang diboyong dari Jerman. Jatah untuk Indonesia tahun ini sudah habis dipesan sehingga setiap pemesanan baru disimpan untuk pengiriman tahun depan.
Presiden Direktur PT MBI Rudi Borgenheimer mengatakan, pihaknya sudah menerima order untuk SLK terbarunya itu sebanyak 100 unit dan CLS 63 menerima pesanan 30 unit. "Tahun ini cukup terbatas tetapi tahun depan bisa lebih banyak lagi," ujarnya saat peluncuran dua produk terbarunya itu di Jakarta kemarin.
Khusus untuk SLK, kata Rudi, peminatnya bukan hanya dari Jakarta dan Surabaya saja tetapi juga dari beberapa kota potensial lain termasuk Bali. Pesanan 100 unit di tahun ini sudah dinilai baik karena sekaligus menjadikan pasar Indonesia sebagai yang terbesar untuk SLS class atau kelas mobil sport milik Mercy di Asia Tenggara. "Sebagai perbandingan, tahun lalu di Malaysia hanya 3 unit sedangkan di Indonesia 25 unit," ungkapnya.
Begitu pun dengan CLS 63 yang menurutnya pesanan 30 unit itu merupakan order perkenalan saja dan diyakini tahun depan akan lebih baik lagi. Sebab, kata Rudi, SLK dan CLS merupakan pilihan bagi konsumen yang ingin mobil Mercy lebih tinggi dari E class yang harganya di kisaran Rp 1 miliar ke bawah namun tidak semahal S class yang harganya di atas Rp 2 miliar. Untuk pasar Indonesia, SLK 350 CGI terbaru ini dibanderol Rp 1,5 miliar (off the road) atau bisa memilih SLK 200 CGI Rp 949 juta (off the road).
Sementara CLS class terbaru menawarkan tiga varian; CLS 63 AMG dibanderol Rp 2,05 miliar (off the road), CLS 500 CGI Rp 1,8 miliar (off the road), dan CLS 350 CGI Rp 1,4 miliar (off the road). "Tahun depan CLS class kami perkirakan bisa terjual 100 unit karena pemesanan tahun ini terbatas. Sebaliknya, SLK akan mengalami sedikit penurunan menjadi 75 unit karena tahun ini sudah tinggi," tuturnya.
Presiden Direktur PT MBI Rudi Borgenheimer mengatakan, pihaknya sudah menerima order untuk SLK terbarunya itu sebanyak 100 unit dan CLS 63 menerima pesanan 30 unit. "Tahun ini cukup terbatas tetapi tahun depan bisa lebih banyak lagi," ujarnya saat peluncuran dua produk terbarunya itu di Jakarta kemarin.
Khusus untuk SLK, kata Rudi, peminatnya bukan hanya dari Jakarta dan Surabaya saja tetapi juga dari beberapa kota potensial lain termasuk Bali. Pesanan 100 unit di tahun ini sudah dinilai baik karena sekaligus menjadikan pasar Indonesia sebagai yang terbesar untuk SLS class atau kelas mobil sport milik Mercy di Asia Tenggara. "Sebagai perbandingan, tahun lalu di Malaysia hanya 3 unit sedangkan di Indonesia 25 unit," ungkapnya.
Begitu pun dengan CLS 63 yang menurutnya pesanan 30 unit itu merupakan order perkenalan saja dan diyakini tahun depan akan lebih baik lagi. Sebab, kata Rudi, SLK dan CLS merupakan pilihan bagi konsumen yang ingin mobil Mercy lebih tinggi dari E class yang harganya di kisaran Rp 1 miliar ke bawah namun tidak semahal S class yang harganya di atas Rp 2 miliar. Untuk pasar Indonesia, SLK 350 CGI terbaru ini dibanderol Rp 1,5 miliar (off the road) atau bisa memilih SLK 200 CGI Rp 949 juta (off the road).
Sementara CLS class terbaru menawarkan tiga varian; CLS 63 AMG dibanderol Rp 2,05 miliar (off the road), CLS 500 CGI Rp 1,8 miliar (off the road), dan CLS 350 CGI Rp 1,4 miliar (off the road). "Tahun depan CLS class kami perkirakan bisa terjual 100 unit karena pemesanan tahun ini terbatas. Sebaliknya, SLK akan mengalami sedikit penurunan menjadi 75 unit karena tahun ini sudah tinggi," tuturnya.